Nama Affandi sudah tidak lagi asing di telinga kita, setiap
telinga ( orang Indonesia) pasti sudah akrab dengan nama tersebut. Bahkan
suaranya juga menyeruak di kalangan masyarakat luar negara. Seorang pelukis
kenamaan kota Yogyakarta yang sudah diakui dunia dengan karya-karya lukisannya yang
artistik. Lukisan karya Affandi dikenal dan disukai oleh banyak orang karena
gaya dan teknik melukis yang ia gunakan tergolong dalam gaya ekspresionis.
Gaya ekspresionis sendiri merupakan gaya atau aliran dalam
melukis yang lebih mengutamakan curahan perasaan dan emosi seorang pelukis dan
bersifat bebas, bebas dalam menggali atau menggambarkan objek sesuai dengan
emosi, imajinasi, dan perasaan yang muncul dari si pelukis.
Dalam melukis, Affandi menggorekan kuas sebisanya, mengikuti
alur suasana hatinya. Ia mengesampingkan kaidah-kaidah dalam melukis yang
formal (teori) yang biasanya dipertimbangkan dan digunakan oleh kebanyakan
pelukis. Unsur-unsur penting dalam melukis pun tidak sarat dalam
karya-karyanya, ia tidak menghiraukan komposisi, keseimbangan, bentuk, bidang,
warna, dan unsur-unsur lainnya. Ia hanya melukis sesuai dengan perasaan dan
alunan suara hatinya ketika berhadapan dengan kanvas yang terhampar di
depannya.
Affandi tidak pernah tertarik untuk melukiskan atau
menggambarkan sebuah kemapanan, perempuan cantik, maupun laki-laki tampan. Ia
lebih tertarik untuk menggambarkan sebuah potret yang tersudutkan, seperti
orang-orang kecil, pengemis, nelayan, petani, orang tua, maupun objek-objek
yang menggambarkan ketimpangan. Sebab, baginya ketimpangan-ketimpangan tersebut
memiliki daya ketertarikan tersendiri untuk di angkat ke permukaan kehidupan
yang semua orang memimpikan kemapanan.
Tidak hanya itu, Affandi juga tidak mengenal istilah revisi
dalam hasil lukisannya. Karena lukisan yang dihasilkan tersebut merupakan
gambaran hatinya yang teerwujud dalam sebuah lukisan. Lukisan yang tidak pernah
bohong dan untuk jujur tidaklah perlu lukisan tersebut direvisi ataupun di
ganti.
Gaya melukis yang dimiliki setiap pelukis menunjukkan
kreatifitas, watak, kegemaran serta ciri khas yang dimilikinya, dan tentu
diantara gaya melukis satu pelukis dengan pelukis lainnya terdapat perbedaan.
Gaya melukis Affandi merupakan gaya yang sangatlah unik dan natural. Ia tidak
perlu memakai palet untuk mencampur warna, dan tidak pun kuas untuk menorehkan
cat.
Ketika melukis, ia langsung menggoreskan warna-warna cat
dari plototan ke permukaan kanvas dengan menggunakan jari-jemari tangannya
untuk mengusap dan memoleskan cat pada kanvas. Percampuran warna pun ia lakukan
langsung di atas kanvas. Lelehan maupun goresan-goresan liar cat pada permukaan
kanvas basah menghasilkan efek artistik dengan nilai naturalistik nya. Setiap
objek yang ia lukis didominasi oleh nuansa warna dari gelap yang kemudian
disusul dengan warna terang yang menjadikan kombinasi warna yang sangat apik.
Kesan warna yang dihasilkan dari kombinasi warna tersebut membelalakkan mata
dengan kekontrasan yang dihasilkan, namun menarik mata untuk menulusuri karya
lukisan tersebut.